I. KEBUTUHAN NUTRISI
Ø Pada bulan-bulan pertama kehamilan, beberapa perempuan merasa mual, tidak nafsu makan, muntah, kembung, dll. Ada juga yang ngidam.
Ø Penggunaan zat-zat makanan oleh tubuh menurun pada 4 bulan pertama kehamilan sehingga kebutuhan tubuh akan makanan berkurang.
Ø Perubahan pada ibu hamil:
o 2 minggu setelah konsepsi plasenta mulai terbentuk, belum diperlukan suplementasi nutrisi
o minggu ke 2 sampai 8 diperlukan suplementasi vitamin dan mineral (vit A, riboflafin, vit. B6, vit B12, asam folat agar tidak mengalami cacat bawaan
o minggu 8-lahir suplementasi dalam bentuk kalori dan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin dan persiapan persalinan
Ø Protein
Tambahan saat hamil 9gram. Pada wanita tidak hamil dianjurkan asupan protein 0,8 gram/kg/hari
Ø Vitamin dan mineral
Vitamin A = +50 mg/ hari
Tiamin = +0,2 mg/ hari
Riboflafin = +0,2 mg/hari
Niacin = +2 mg/hari
Vit.C = +20 mg
Kalsium = +0,6 mg/hari
Zat besi = +2 mg/hari
Ø Anjuran pemberian zat besi minimal 90 hari, tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500mg. jangan diminum dengan susu, the, kopi, tapi sebaiknya dengan vit.C
Ø Asam folat/ folat acid
Merupakan koenzim dan sintesa DNA. Defisiensi zat ini menyebabkan anemia. Sumber folacin : makanan segar seperti sayuran, telur, jeruk, pisang, kacang, roti. Defisiensi folacin juga berkaitan dengan solution plasenta, abortus spontan dan pre eklamsi
Ø Vitamin tambahan tidak diberikan jika diit wanita hamil sudah baik. Vitamin dan mineral dapat melintasi sawar plasenta dan hati janin mungkin tidak mampu mengatasi kelebihan tersebut.
II. PERSONAL HYGIENE
Ø Perawatan gigi dan gusi
Kebiasaan makan dan ngemil yang baru dapat memicu kerusakan gigi. Pengaruh hormone dapat mengakibatkan gusi mengalami hipertrofi
Ø Mandi setiap hari merangsang sirkulasi, menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh. Pada kehamilan kelenjar keringat dan kelenjar sebasea lebih aktif.
Ø Genetalia
Post BAB dan BAK bersihkan dengan cara dari depan kebelakang. Bila menggunakan air keringkan menggunakan tissue toilet yang lembut, mudah menyerap dan non perfumed.
Hindari penggunaan celana ketat/ pantyliner dlam jangka lama karena peningkatan panas dan lembab pada daerah genetalia dapat membantu pertumbuhan bakteri.
III. PAKAIAN
Ø Pakaian yang digunakan harus longgar, mudah menyerap keringat, ringan dan menarik
Desain bra yang digunakan adalah yang menyangga, tidak menekan, dan tidak ketat karena penggunaan bra ketat akan mengganggu sirkulasi dan dapat menyebabkan varises
Ø Bila akan menggunakan korset jangan memakai yang dari simpisis pubis ke atas tapi gunakan yang hanya menyangga uterus
Ø Sepatu harus terasa pas, enak dan aman. Sepatu bertumit tinggi tidak baik bagi kaki.
IV. ELIMINASI
Ø BAK
Dengan bertambahnya frekuensi BAK pada TM I dan III tidak perlu membatasi minum. Jangan mengabaikan keinginan BAK karena akan menambah waktu bakteri dalam kandung kencing untuk bertambah banyak. Lakukan BAK sebelum tidur untuk menghindari gangguan tidur. Bila akan intercourse lakukan BAK sebelum dan sesudah untuk menghindari masuknya bakteri.
Sistem urinaria merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari dafi zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
SUSUNAN SISTEM URINARIA
· Ginjal
Kedududkan ginjal: ginjal berada dibagian belakang dari cavum abdominalis dibelakang teritonium pd kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen
Bentuk ginjal: seperti buji kacang jumlahnya ada 2 yaitu ginjal kiri dan kanan. Ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Dan pada umunya ginjal laki-laki lebih panjang daripada ginjal perempuan.
Fungsi ginjal terdiri dari:
1. Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat toksis atau racun
2. Mempertahankan suasana keseimbangan cairan
3. Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh
4. Mempertahankan kekeimbangan garam-garam dan zat lain dalam tubuh
5. Mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum, kratinin dan amoniak
Proses pembentukan urin
Urine berasal dari darah yang dibawa arteri renalis masuk ke dalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu: sel darah dan bagian plasma darah.
Tahap pembentukan urine
1. Proses filtrasi
Terjadi diglomelorus, proses ini terjadi karena permukaan averen lebih besar dari permukaan everen maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring terdiri dari glukosa, air, sodium, clorida, sulvat, biokarbonat dan lain-lain, diteruskan ke tubulus ginjal.
2. Proses Reabsorpsi
Pada proses ini, terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, posfat dan beberapa yang di karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsopsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus bagian bawah terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi vakultatif dan sisanya di alirkan ke papila renalis.
3. Proses sekresi
Sisa penyerapan kembali yang terjadi di tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke luar.
· Ureter
Terdiri dari dua saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih dalam, panjangnya kurang lebih 25-30cm dengan penampang 0,5cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan pibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan periltaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang di ekskresi oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melaui osteum uretralis masuk kedalam kandung kemih.
· Vesika urinaria
Kadung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet terletak di belakng sismpisis pubis didalam rongga panggul.
Bentuk kandung kemih seprti kerucut yang dikelilingi oleh oto yang kuat berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari:
1. Fundus
Yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesicale yang terisi oleh jaringan ikat ductus deferent, vesica seminalis dan prostat.
2. Corpus
Yaitu bagian antara verteks dan fundus
3. Verteks
Bagian yang meruncing ke arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan:
Lapisan sebelah luar(peritonium), tunika muskularis(lapisan otot) tunika submukosa dan lapisan mukosa
· Uretra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki-laki terdiri dari: lapisan mukosa(lapisan paling dalam), dan lapisan sub mukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakng sismpisi pubis berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari: tunika muskularis ( sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan lapisan mukosa ( lapisan sebelah dalam).
Ø BAB
Peningkatan hormone progesterone menyebabkan penurunan peristaltic usus sehingga lambung lebih lama sehingga sering timbul konstipasi. Disarankan untuk meningkatkan intake cairan, serat, buah-buahan dan biasakan BAB teratur
· Usu halus
Panjang usus halus kira-kira 6 m, dengan diameter 2,5 cm. Usus merupakan lumen muskular yang dilapisi menbrant mukosa yang terletak diantara lambung dan usus besar. Serat ototnya berbetuk sirkuler dan longitudinal, yang memungkinkan terjadinya segmentasi (motilitas usus dalam mencampur dan mendorong kimus). Sebagian besar proses pencernaan dan penyerapan makanan berlangsung disini. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu :
1. Duedonum
Saluran berbentuk C dengan panjang sekitar 25 cm terletak di bagian belakang abdomen, mengitari kaput pankreas.
2. Jejenum dan ilium
Bagian usus halus jejenum yang diikuti ileum panjang keduanya bervariasi antar 300 dan 900 cm. Tidak ada perbedaan yang jelas diantaranya. Junum berukuran besar, meiliki dinding yang besar, lipatan membran mukosa yang lebih banyak, dan plak penyeri yang lebih sedikit. Jejnum dan ilium terletak di dalam rongga peritonium, kecuali sepanjang garis perlekatannya.
· Usus besar
Usus besar atau intestinum mayor, memiliki panjang kurang lebih 1,5 m dan diameter 5-6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk kimus (makanan setengah padat) dari lambung untuk mengabsorpsi air, nutrien dan elektrolit.
Kolon yang merupakan bagian terbesar usus besar berfungsi mengabsopsi air dan nutrien, memberi perlindungan dengan menyekresi mukus yang akan melindungi dinding usus dari trauma akibat peses dan aktifitas bakteri, serta menghantarkan sisa makanan sampai ke anus melalui kontraksi. Kolon bergerak dalam tiga cara, yaitu :
1. Haustral shuffling, gerakan mencampur kimus untuk membantu absorpsi air.
2. Kotraksi haustral, gerakan mendorong materi cair dan semipadat disepanjang kolon.
3. Peristaltik, gerakan berupa gelombang menuju anus.
V. AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Ø Letih adalah gejala awal kehamilan. Selama kehamilan trimester I sebagian besar ibu merasakan bahwa tidur di siang hari sangat membantu. Kongesti darah pada pelvic dan tungkai berkurang, kerja jantung berkurang, dan stress mental hilang.
Ø Pada kehamilan tua, istirahat dengan tidur miring dianjurkan sikap santai/rileks diperlukan karena perasaan tegang menyebabkan otot2 berkerut dan menghambat proses pemenuhan kebutuhan O2.
Ø Berjalan dipertimbangkan sebagai olahraga yang ideal bagi wanita hamil.
VI. IMUNISASI
Ø Masa kehamilan bukan saat yang tepat untuk memulai program imunisasi. Setiap bahan/kontak dengan mikroorganisme yang dapat meningkatkan suhu tubuh harus dihindari.
Ø Vaksinasi rubella, tifoid dan influenza tidak diberikan selama kehamilan.
Ø Vaksinasi TT diberikan pada ibu hamil untuk menurunkan resiko tetanus neonatorum
Ø Semua ibu hamil diberitahu tentang 5 suntikan TT dan menyimpan kartu imunisasi
Ø Bila seoraang ibu tidak pernah diberi TT maka harus mendapat sedikitnya 2x selama kehamilan (I saat kunjungan awal dan II pada 4 minggu kemudian). Jika ada waktu TT III maka brikan dosis terakhir
Ø Jika sebelumnya diimunisasi, berikan booster 1x selama kehamilan paling lambat 2 mgg pra partus
imunisasi | Interval | perlindungan |
TT1 | - | - |
TT2 | 4 mgg setelah TT1 | 3 tahun |
TT3 | 6 bulan setelah TT2 | 5 tahun |
TT4 | 1 tahun setelah TT3 | 10 tahun |
TT5 | 1 tahun setelah TT4 | 25 tahun/ seumur hidup |
VII. TRAVELLING
Ø Bila seorang wanita hamil akan bepergian dalam waktu lama, maka ketika duduk lakukan nafas dalam, kaki memutar, lakukan relaksasi pada otot2, dan hindari kelelahan.
Ø Potensial yang akan terjadi bila ibu hamil traveling:
o Solusio plasenta
o Hypoxia
o Tromboplebitis
Ø Posisi duduk sebaiknya tegak lurus, gunakan penyangga kepala untuk menghindari salah urat leher.
Ø Bila tidak terlalu penting, hindari perjalanan jauh
Ø Perhatikan kondisi tempat duduk, ekstra cairan, dan buatlah perjalanan tersebut sebagai hal yang menyenangkan
VIII.PEKERJAAN
Ø Waktu dimana seorang ibu hamil harus berhenti bekerja tergantung dari beban pekerjaan, bahaya apa yang mengancam, dan seberapa besar energi fisik dan mental yang dikeluarkan
Ø Cuti sebulan penuh sebelum bersalin akan sangat membantu
IX. PERSIAPAN PERSALINAN
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarga, dan bidan. 5 komponen penting :
a. Membuat rencana persalinan
- tempat persalinan
- tenaga kesehatan
- bagaimana menghubungi tenaga kesehatan
- transportasi ke tempat persalinan
- siapa yang akan menemani saat persalinan
b. membuat keputusan siapa pengambil keputusan utama jika terjadi kegawatdaruratan dan pengambil keputusan kedua jika pengambil keputusan pertama tidak ada
c. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawatdaruratan
Kematian ibu banyak terjadi akibat tidak adanya akses transportasi yang tepat dalam penanganan kegawatdaruratan.
Tempat bersalin, tempat rujukan, cara mendapatkan dana, dan donor darah
d. Membuat rencana/ pola menabung
Keluarga sebaiknya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama hamil, bersalin ataupun jika ada kegawatdaruratan.
e. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan:
o Kain panjang
o Baju kancing depan
o Underwear
o Pakaian bayi
dalam satu tempat yang bias langsung dibawa jika terdapat tanda-tanda persalinan
Ø Tanda-tanda persalinan:
o Kontraksi uterus/ his yang teratur
o Pengeluaran darah atau cairan dari vagina
o Pecahnya ketuban
Ø tanda-tanda bahaya yang harus segera dilaporkan
o Perdarahan pervagina
o Pergerakan janin berlebih
o Tidak ada gerakan janin
o Demam, menggigil, suhu naik
o Vomitus berlebihan
o Sakit kepala hebat
o Penglihatan kabur
o Nyeri pada dada
o Urine mengandung darah/ keruh
o Pembengkakan pada tangan atau muka
X. KUNJUNGAN ULANG
Ø Menurut saifuddin, kunjungan ulang (antenatal) minimal 4 kali
TM I (< 14 minggu) = 1 kali
TM II (14 - 28 mgg) = 1 kali
TM III (28 - 40 mgg) = 2 kali
Ø Disarankan pada ibu hamil untuk periksa kehamilan
0 – 28 mgg = 4 minggu sekali
28 – 30 mgg = 2 minggu sekali
36 – 40 mgg = 1 minggu sekali
0 Response to "KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III"
Post a Comment